Abu Abdullah al-Libyi, dari Libya. Komandan regu Black Lion. Syahid pada Mei 1995
Komandan operasi Black Lion adalah Abu-Abdullah al-Libyi. Ia datang dari Libya tidak lama setelah perang Bosnia pecah. Sebelumnya ia adalah seorang pengemudi tank di Angkatan Darat Libya. Abu Abdullah menghabiskan tiga tahun berjihad di Bosnia, sebagian besar waktunya dihabiskan di garis depan.
Jika engkau melihatnya, engkau akan tahu bahwa dia begitu pemalu. Bahkan jika engkau duduk berhadapan dengannya, ia tidak berani menatap wajahmu. Jika engkau duduk bersamanya untuk makan, ia tidak mau menjamah makanannya sebelum ada orang lain yang memulai, bahkan meskipun ia sangat lapar. Namun ia begitu berani menghadapi orang-orang kafir. Ia biasa menjadi orang yang pertama mencapai bunker musuh.
Kami melihatnya sebagai perwujudan salah satu ayat dalam al-Qur'an, ketika Allah menjelaskan ciri-ciri orang-orang beriman 'asyidda'u alal kuffar ruhamaau bainahum', keras dan berani menghadapi orang-orang kafir, lemah lembut dan penyayang kepada sesame orang beriman.
Abu Abdullah tidak bersuara keras, tidak banyak bicara namun selalu melakukan tugasnya. Karena itu para mujahidin mencintainya, meskipun ia seorang yang pendiam. Saya teringat pada sebuah Hadits :
(Catatan : Daerah yang dimaksud adalah pegunungan Vlasic di Bosnia bagian utara. Pada perang dunia ke II, pasukan Hitler berupaya untuk merebut gunung ini dari tangan Serbia selama lima tahun lamanya, namun selalu gagal. Begitu pula dalam perang Bosnia, upaya pasukan Angkatan Bersenjata Bosnia selama tiga tahun untuk merebut daerah ini selalu gagal. Pada tanggal 10 September 1995, mujahidin asing dan pasukan Angkatan Bersenjata Bosnia melakukan operasi militer bersama untuk merebut daerah ini dengan nama sandi Operation Badr.)
Abu Abdullah menghabiskan tujuh bulan mengintai dan memetakan daerah ini. Ia melakukannya pada malam dan siang hari, dalam cuaca seperti apapun. Ia selalu pergi sendirian, dan mematikan radionya. Ia mendekati bunker Serbia, kadang-kadang begitu dekat hingga para tentara Serbia membuang sampah pada Abu Abdullah tanpa menyadari nya.
Karena itu Abu Abdullah mengenal tiga kilometer tersebut seperti telapak tangannya sendiri. Maka setelah pengintaian selama tujuh bulan, misi penyerangan dilakukan. Alhamdulillah, Allah memberikan kami kemenangan dan ketiga gunung itu jatuh dalam waktu hanya enam menit (!). Banyak tentara Serbia tewas dan kami mendapatkan banyak senjata.
Setelah misi ini selesai dan kemenangan telah jelas berada di tangan mujahidin, tiba-tiba sebuah peluru sniper (penembak jitu) Serbia mengenai Abu Abdullah al-Libyi, dan ia pun syahid.
Diambil dari ebook Mereka Yang Dipilih Allah – Biografi dan Karomah Syuhada Jihad Bosnia karya Abu Hamdi
sumber : http://islam.blogsome.com/category/kisah-mujahid/page/5/
No comments:
Post a Comment