"Anak-anak besok kita tidak ada pelajaran tapi tetap masuk untuk membersihkan halaman sekolahan kita" pengumuman dari pak Sandi seorang guru agama di sebuah sekolah suasta. "Absen tetap berjalan seperti baiasa setelah bersih-bersih ada beberapa pengumuman penting sehingga tak seorangpun diperkenankan Absen bila tidak terpaksa, faham anak-anak?" tambahnya. "Faham" secara serentak jawab murid2.
Keesokan hari murid2 banyak yang hadir sebagian membawa sabit dan yang lainnya ada yang membawa sapu dan cangkul, pak sandi memimpin kerja bakti tersebut dengan sabar, bagi yang tidak membawa apa-apa pak Sandi memberikan karung bekas untuk memungut sampah. Ada beberapa murid yang enggan membantu pak Sandi untuk ikut bekerja bakti, pak Sandipun menegurnya, merekapun berpura-pura bekerja tetapi tak lama pak Sandi sibuk membimbing murid yang lain dia kembali berleha-leha dan tak mau bekerja. Pak Sandi adalah guru yang sangat sabar dan di sukai banyak murid, sebagian murid protes dengan keadaan murid yang tak mau bekerja tersebut kepada pak Sandi.
"Pak grup Anto kok gak mau bekerja di biarkan saja?" kata Ridwan salah satu murid pak Sandi, "saya sudah menegurnya, biar nanti bapak tegur lagi, kamu terusin saja bekerja dengan ikhlas, tak perlu perhatikan yang lain" jawab pak Sandi lembut. Setelah selesai kerja bakti pak Sandi menyampaikan beberapa pengumuman dan memberi nasehat diantaranya "Anak-anak yang bapak sayangi, ruh dari ibadah kita dalah amalan atau perbuatan, dan ruh dari amalan kita adalah ikhlash, oleh sebab itu bapak minta kerja kalian pada hari ini didasari dengan keihlasan yang tulus dari hati kalian masing-masing agar amalan kita diridhoi Allah. Kalaian ikhlaskan bekerja untuk sekolah kalian sendiri hari ini?" Tanya pak Sandi. "Ikhlaaas" jawab murid-murid hampir serempak.
Setelah selesai pengumuman Anto mendatangi pak Sandi dengan muka sedikit musam
Anto :"Pak saya gak ikhlas kerja tadi" kata Anto protes,
Pak Sandi : "kenapa memangnya Anto kok gak ikhlas"
Anto : "kan saya sudah membayar uang SPP, uang gedung dll, kenapa kami harus bersih-bersih pula, kan itu dah ada petugasnya sendri"
Pak Sandi :"Oo itu, ya gak papa kok, kalau kamu gak ikhlas, tapi kamu gak lihat para guru-guru pun ikut terjun membersihkan dan mereka ikhlas, itu bukan tugas mereka bukan? Kamu tahu kenapa?
Anto : "Ya itu hak mereka, merekakan guru harus ngasih contoh, mungkin alasan itu"
Pak Sandi :"Iya betul itu salah satunya tapi disamping itu mereka merasa kasian kepada tukang kebun yang mempunyai anak istri dengan gaji yang tak seberapa harus mengerjakan tugas yang lumayan banyak dan berat, kami tidak bisa berbuat apa-apa selain membantu sedikit bebannya, dan kalau tidak karna keihlasannya para guru-guru itu telah meninggalkanmu dan murid-murid karna gaji yang diperoleh mereka tak sepadan dengan pengorbanannya mendidik kalian semua".
Anto : "kasihan sekali mereka pak?"
Pak Sandi :"tak ubahnya ibundamu yang berkorban untukmu jika dia tidak ikhlas mungkin engakau telah ditinggal atau dibuang tak dikasih makan, karna kamu gak ikhlas membantu mereka"
Anto : "bapak benar, maafkan saya pak, besok saya belajar ikhlas"
Pak Sandi :"iya gak papa saya suka murid yang kritis semoga kita dijadikan orang yang ikhlas.